Friday, July 10, 2020

NGEJALUR RAME-RAME KE PANTAI DI MALANG

Hai guys, udah pada cobain main motor trail di Malang? Mungkin kebanyakan orang mengira main trail cuma ke Bromo, tapi nggak cuman itu, men! Kamu-kamu juga wajib mencoba off road naik motor trail jalur ke pantai. Yup, udah tahu kan kalo Malang memiliki pantai-pantai yang sangat indah seperti Gua Cina, Balekambang atau Teluk Asmara. Nah masih banyak lagi pantai yang belum banyak terekspose namun dengan pemandangan yang tak kalah indah. Uniknya nih, karena pantai-pantai ini belum banyak terjamah wisatawan, jadi kita bisa merasakan sensasi offroad yang panjang dan menantang. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi panorama bendungan Sengguruh, hutan jati Pagak, Kedung Dawet yang berupa lubuk sungai bertingkat hingga tiba di pesisir pantai. Ada beberapa pantai yang bisa Kamu tuju, misalnya pantai Kondang Merak, Kondang Iwak, Bantol, Modangan dan banyak lagi lainnya. Sesampainya di pantai kamu bisa menggeber motor sepuasnya di hamparan pantai yang luas seperti di Kondang Iwak atau Modangan, menyegarkan diri di muara pantai Bantol dengan air tawarnya, atau menikmati sajian seafood istimewa di Kondang Merak. Nikmati semua hal tersebut sambil menyaksikan panorama sunset yang eksotis. Inilah kepuasan yang Kamu cari! Tunggu apalagi guys?! Hubungi Moto East Java dan rasakan sensasi beach adrenaline.

Tips Mencuci Motor Trail Anda

Aktivitas trail adventure sudah pasti bergelut dengan debu, lumpur, pasir dan kotoran lain yang akan menempel pada motor trail. Agar motor Anda tetap awet, jagalah kebersihan motor dan jangan biarkan dalam kondisi kotor setelah dipakai. Segera cuci dan apabila lumpur sudah mengering dan lekat di bodi motor, gunakan semprotan air bertekanan tinggi agar kotoran cepat rontok. Berikut tips-tips mencuci motor trail kesayangan Anda.

Pastikan kondisi mesin dan saluran pembuangan/knalpot telah dingin sebelum dicuci.
Hindari menggunakan bahan kimia yang keras, larutan, sabun dan produk lainnya yang mengandung amonia.
Bahan bakar, minyak rem dan coolant dapat merusak permukaan yang dicat dan permukaan plastik. Segera cuci jika mengenainya.
Hindari menggunakan sikat kawat atau kain yang mengandung serat besi yang bersifat mengikis.
Jika menggunakan semprotan bertekanan tinggi, jangan sampai mengenai komponen Coil dan CDI, lubang knalpot, dan tangki bahan bakar yang terbuka.
Bilaslah motor menggunakan busa/spons dengan campuran air dingin dan sabun khusus sepeda motor atau shampo. Jika perlu, gunakan sedikit solar pada kain untuk menghilangkan oli atau grease.
Setelah mencuci, siram dengan air bersih untuk mengilangkan sabun, kotoran dan residu yang dapat merusak komponen kendaraan.
Setelah mencuci, gunakan kain lembut atau kanebo untuk mengeringkan air di motor. Jangan tunggu air hingga kering karena dapat merusak permukaan yang dicat.
Hidupkan mesin pada putaran stasioner dan tunggu beberapa menit. Panas dari mesin akan membantu mengeringkan area di sekitarnya.

Mencuci motor wajib Anda lakukan jika Anda baru saja ber-adventure di daerah pantai atau jalanan yang dekat dengan air laut. Segera cuci dengan air dingin. Jangan gunakan air hangat karena dapat mempercepat reaksi kimia dari garam tersebut. Setelah kering, berikan pelindung korosi seperti Chain Lube di bagian rantai, gear, leher knalpot, baut dan mur dll untuk mencegah terjadinya karat. Salam satu jalur!

Wednesday, July 8, 2020

Trail Adventure ke Pemandian Cangar di Batu

Pemandian Cangar di Batu emang asyik dituju untuk berendam di air panas. Nah kali ini ada cara seru untuk menuju ke sana, yaitu off road naik motor trail. Sambil menikmati hawa sejuk di kaki pegunungan Ajuno-Welirang, Kamu juga dapetin pemandangan indah sepanjang perjalanan. Hutan pinus UB Forest, kebun apel Bumiaji, perkebunan sayur dan taman bunga Arboretum Sumber Brantas adalah beberapa spot yang kita lewati di jalur trail menuju Cangar. Di tengah perjalanan kita juga bisa beristirahat di air terjun Coban Talun dan bermain motor trail di dekat dam dan sungainya yang jernih. Setelah puas menjelajahi jalur off road, perjalanan berakhir di pemandian Cangar. Bayangin asyiknya, abis seharian berjibaku dengan jalur off road tanah dan berbatu, lalu berendam di kolam air panas. Capek dan pegel-pegel di badan bakalan hilang dan pikiran fresh kembali. Segeerr euy!! Ayo bro ajakin gengs-mu cobain jalur keren ini bareng MOTO East Java.

Mengatasi Motor Trail Terendam Air

Saat kita ber-adventure di medan off road, pasti ada kalanya kita harus melalui rute sungai atau genangan air yang cukup dalam sehingga berpotensi membuat motor trail tenggelam. Jika skill Anda cukup mumpuni serta kondisi motor trail yang prima, maka jalur sungai atau kubangan air tidak akan jadi masalah. Namun jika skill Anda kurang ataupun faktor keberuntungan tidak berpihak pada Anda, motor trail bisa terendam dan mesin akan mogok karena kemasukan air. Biasanya, kita langsung berusaha menghidupkan kembali motor dengan memencet tombol starter terus-menerus. Cara tersebut sebenarnya tidak dianjurkan karena dapat membuat kerusakan mesin. Jika motor kemasukan air hingga terendam maka yang harus dilakukan agar kondisinya tidak menjadi semakin parah adalah :
1. Keluarkan segera motor dari air. Jika tidak kuat, minta bantuan rider lain untuk menaikkan motor.
2. Jangan hidupkan mesin. Ini untuk menghidari air masuk lebih jauh ke dalam mesin dan sistem pengapian. Jika mesin dipaksa dihidupkan, maka dikhawatirkan akan masuk mesin dan terjadi efek yang disebut “Water Hammer” (kondisi di mana air masuk ke ruang bakar dan tidak bisa dikompresi seperti bahan bakar)
3. Angkat motor dengan posisi roda depan berada di atas (posisi standing), tujuannya agar air yang masuk dan berada di saluran buang motor bisa keluar. Semakin tegak posisi motor, maka semakin maksimal air yang keluar.
4. Kemudian buka air box (saringan udara/boks filter udara). Tujuannya adalah jika ada air yang masuk tempat tersebut, tidak terbawa masuk ke dalam karburator saat motor dinyalakan. Keringkan juga busa filternya.
5. Kosongkan Float Chamber karburator (bak penampung kelebihan bensin di bawah karburator). Tujuannya agar bensin bersih dari air dan tidak membasahi busi serta silinder.
6. Periksa kondisi busi, pastikan kondisinya kering.
7. Dengan kondisi busi masih terbuka, tutup lubang busi dengan jari dan kayuh kick starter motor atau tekan tombol electric starter. Ini untuk melihat apakah air sudah masuk ke dalam ruang bakar. Jika saat dikayuh atau mesin diputar dan muncul air pada jari kita, itu pertanda bahwa motor harus segera dievakuasi dengan ditowing atau diseret dengan motor lain. Dalam kondisi ini, sangat tidak disarankan untuk menyalakan mesin, karena akan terjadi Water Hammer dan jeroan motor akan rusak.
8. Jika tidak ada air yang muncul saat kita starter, pasang kembali busi dan coba nyalakan mesin motor dengan kondisi air box masih terbuka.
9. Jika mesin sudah berhasil hidup biarkan beberapa saat menyala. Dan buka besar-besar tuas gas agar air yang masih bertahan di saluran buang bisa terdorong keluar.
10. Posisikan busa filter di moncong knalpot dan buka tuas gas, tujuannya supaya air yang menempel pada rongga-rongga busa filter, bisa dikeringkan dengan bantuan tekanan dari pipa knalpot tadi.
11. Jika sudah kering, pasang kembali filter pada air box, dan tutup kembali air box.
12. Pastikan semua part dan bagian motor yang kita bongkar sudah terpasang kembali dan kencangkan semua mur dan bautnya.

Explore Hidden Spot Bromo

Gunung Bromo bisa dikatakan adalah destinasi wisata utama di Jawa Timur. Tapi bukan hanya keindahan momen sunrise yang bisa Anda nikmati, beragam panorama alam yang terhampar di sana juga membuat Bromo layak dikunjungi berkali-kali. Mungkin Anda sudah pernah mengunjungi dengan naik jeep, namun sensasi mengendarai motor trail di savanna, padang pasir, lereng, dan perbukitan di kawasan gunung Bromo wajib dicoba! Banyak pemandangan mempesona yang tak terjangkau dengan naik jeep, bisa dinikmati dengan menunggangi motor trail. Ditambah lagi dengan keseruan off road dan adrenaline yang terpompa saat melewati rintangan alam. Benar-benar trip yang sungguh mengasyikkan. Sensasi menegangkan juga bisa Anda rasakan dengan melahap jalur-jalur yang cukup menantang .Jalur bebatuan yang terjal, tanah licin, tanjakan curam, tebing di kiri dan kanan jadi menu utama dalam perjalanan. Tapi sepanjang perjalanan juga tersaji indahnya perkebunan apel dan jeruk, hutan pinus, air terjun, sungai, dan danau yang eksotis. Yang pasti, perjalananmu dijamin nggak membosankan, bahkan menjadi perjalanan yang tak terlupakan! Jika berkunjung ke Malang, Anda tak perlu khawatir dengan motor trail maupun peralatan yang akan digunakan. Kini Anda bisa menyewa motor trail sekaligus perlengkapannya di MOTO East Java. Guide yang berpengalaman juga akan memandu Anda menuju jalur terbaik dengan view yang menawan. Yang perlu Anda siapkan hanya skill berkendara dan mental. Jadi, siapkah Anda untuk menjelajahi Bromo dengan motor trail? Hubungi MOTO East Java.

Trip Overland Jawa Timur

Satu lagi terobosan dari Moto East Java untuk Anda yang hobi motor touring dan offroad, yakni paket East Java Overland Tour. Sebagai operator tour offroad terpercaya di kawasan Malang Raya, Moto East Java melebarkan area jelajah kami di kawasan Jawa Timur. Dengan durasi perjalanan 4-5 hari, overland tour ini akan melewati 5 kota (Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Probolinggo) dan mengeksplore 4 taman nasional di Jawa Timur ( TN Bromo Tengger Semeru, Meru Betiri, Alas Purwo, Baluran) dan masih ditambah dengan suguhan keindahan Kawah Ijen dan Kawah Wurung. Dengan menggabungkan konsep enduro rally dan motorcycle touring, perjalanan yang ditempuh sepanjang kurang lebih 500 km dengan kombinasi jalur 70% off road dan 30% on road. Mulai dari menyisiri pesisir pantai selatan di Lumajang hingga Jember, menembus hutan eksotis di Meru Betiri dan Alas Purwo, menikmati keindahan pantai Sukamade dan Teluk Hijau hingga mengeksplore padang savana Kawah Wurung dan Baluran. Semua ini akan Anda dapatkan dalam overland tour Moto East Java. Cocok untuk Anda yang menggemari motor touring dengan sensasi petualangan offroad dalam perjalanan Anda. Percayakan perjalanan Anda pada Moto East Java, sebagai yang pertama dan satu-satunya penyedia tour off road Jawa Timur

Pentingnya Rim Lock/Stopper Ban Pada Motor Trail Anda

Rim lock merupakan sebuah perangkat mekanis yang berfungsi untuk mengunci rim (velg) dengan ban dalam dan ban luar, khususnya saat ban dalam kondisi kekurangan angin atau bahkan mengempis sama sekali. Orang Indonesia sering kali menyebut rim lock dengan nama stopper ban. Pada dasarnya, antara velg dan ban adalah dua hal yang terpisah. Keduanya merekat dengan kuat ketika dalam kondisi terisi angin. Ketika tekanan angin berkurang atau kosong, velg dan ban tidak lagi merekat, sehingga bisa berputar sendiri-sendiri. Jika itu terjadi, pentil ban dalam bisa sobek dan ban dalam pun bisa tergilas oleh velg yang membuat ban dalam hancur. Dengan adanya rim lock, semua persoalan itu biasa diatasi. Saat ban mengempis, rim lock akan menekan ban dalam mentok ke ban luar, sehingga velg, ban dalam, dan ban luar masih bisa berputar secara selaras bersama-sama.

Bagi para penggemar dirt bike atau enduro adventure, tentu saja rim lock itu sangat berguna. Kenapa? Kalau ban sampai bocor di tengah hutan gimana? Nggak ada tukang tambal ban di tengah hutan. Tentu ban motor harus bisa digunakan dan tidak hancur, paling tidak sampai ketemu tukang tambal ban di desa terdekat. Selain itu, saat trabas di kondisi jalan yang licin berlumpur, rider perlu mengurangi tekanan ban untuk mendapatkan traksi. Di sini lagi-lagi rim lock berguna agar rim dan ban tetap berputar bersama-sama.

Bagaimana cara memasang rim lock? Ada rider yang memasang satu rim lock di masing-masing ban, tapi ada juga yang memasang dua rim lock di setiap ban. Sebenarnya satu rim lock pada masing-masing ban sudah cukup aman, walaupun memang jauh lebih aman lagi kalau pasang dua rim lock di masing-masing ban. Kalau sobat mau memasang satu rim lock saja, pemasangan bisa dilakukan dengan posisi yang berdampingan dengan pentil ban. Tinggal diberikan jarak sekitar 10 cm dari pentil ban. Kalau mau pasang dua rim lock gimana? Satu rim lock dipasang di posisi yang berdampingan dengan pentil ban, sedangkan satu lagi berlawanan arah dengan pentil ban, sehingga seperti membentuk segitiga. Paling mudahnya tinggal pergi ke bengkel yang terpercaya, karena perlu ngebor rim juga untuk memasang rim lock. Oh ya, rim lock gampang ditemukan di toko-toko aksesoris dan variasi motor trail dengan harga antara Rp 50.000 sampai Rp 150.000, tergantung ukuran dan merk. Semoga berguna…

sumber: adventuriderz

Tuesday, July 7, 2020

Jelajah Sisi Lain Bromo

Jelajah Bromo naik jeep itu sooo last year. Kini saatnya Anda rasakan sensasi adventure mengendarai motor trail di savana, lautan pasir, lereng dan perbukitan di kawasan Bromo. Berbagai pemandangan mempesona yang tidak bisa didapat dengan naik jeep. Ini baru TRIP BROMO PENUH SENSASI, bukan sekedar trip biasa! Hubungi MOTO East Java sekarang!

Merawat Motor Sehabis Ngetrail

Berikut adalah beberapa tips dan cara perawatan motor trail Anda, agar selalu tangguh dan tidak cepat rusak.

JAGA SELALU KEBERSIHAN MOTOR
Jagalah kebersihan motor Anda. Jangan biarkan motor Anda dalam kondisi kotor, apalagi setelah digunakan di medan yang becek dan berlumpur. Segera cuci setelah dipakai, sebisa mungkin menggunakan semprotan air bertekanan tinggi, guna melindungi motor Anda dari karat akibat kotoran lumpur maupun air hujan.

CEK ONDERDIL MOTOR TRAIL
Jangan lupa untuk selalu mengecek bagian-bagian onderdil motor trail Anda, seperti kabel kopling, seher atau piston, silinder head, karburator, suspensi dan lain-lain. Langkah ini bertujuan agar performa motor tetap optimal.

CEK BAGIAN RANTAI MOTOR TRAIL
Sehabis digunakan, jangan lupa memberikan pelumas atau oli pada rantai motor trail Anda. Hal ini jangan sampai terlewatkan, karena bisa membuat rantai aus, dan akhirnya berdampak pada keawetan komponen gir dan rantai. Periksa juga kekencangan rantai agar tidak terlepas saat dipakai di medan berat.

PERIKSA KAMPAS REM DAN KOPLING MOTOR TRAIL
Kampas rem dan kampas kopling juga perlu mendapat perhatian khusus, karena berkaitan erat dengan keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Terlebih, kampas rem maupun kampas kopling bisa habis hanya dalam satu kali penggunaan.

PERIKSA BAGIAN KABEL MOTOR TRAIL
Pada bagian ini, hal utama yang harus diperiksa yaitu kabel pada bagian CDI maupun kabel gas. Selain itu cek bagian kelistrikan seperti starter, lampu, klakson dll.

PERIKSA OLI
Selalu cek ketinggian oli mesin, jika terihat kurang, tambahkan oli mesin. Ketika dipakai offroad dalam jangka waktu cukup lama, bisa saja oli mesin mengalami pengurangan karena pemuaian atau kebocoran halus.

SEMPROT DENGAN CAIRAN ANTI KARAT
Untuk mencegah berkarat, semprot bagian-bagian yang mudah berkarat dengan cairan WD40.

BERSIHKAN FILTER UDARA
Cek filter udara, jika terlihat kotor, langsung saja dibersihkan.

CEK KERAPATAN MUR DAN BAUT MOTOR
Setelah digeber di jalur offroad seharian, seringkali ada bau tau mur yang kendor. Hal spele ini sering terlewatkan dan akan jadi masalah besar ketika ada masalah di jalur offroad. Masalah besar itu bisa saja dimulai dari hal kecil, yaitu hilangnya baut.

Akhirnya, semoga dengan beberapa tips dan cara perawatan di atas bisa membuat motor trail kesayangan selalu awet.
Semoga bermanfaat.

sumber: infogaspoll

Tips Memilih Ban yang Tepat untuk Jalur Offroad

Bagi Anda yang gemar melakukan kegiatan enduro atau blusukan di jalur off road, pemilihan ban yang tepat merupakan faktor krusial. Motor garang plus rider yang handal saja tidak akan cukup untuk menaklukkan medan yang berat di jalur off road kalau tidak didukung oleh pemilihan ban yang tepat. Apalagi kalau musim hujan dengan kondisi tanah basah, pemilihan ban yang salah bisa membuat rider kerap terpeleset, bahkan mencium tanah menjadi hal yang lumrah.

Lalu, seperti apa ban yang cocok di jalur off road? Ketika memilih ban, jangan tertipu dengan penampilannya yang sangar dan gagah. Belum tentu ban dengan tampilan sangar itu cocok untuk kebutuhan riding Anda. Pada dasarnya ada tiga pilihan ban yang bisa digunakan untuk motor di jalur off road, yaitu hard, intermediate, dan soft. Hard akan cocok digunakan untuk jalur off road tanah kering atau berupa bebatuan, sedangkan soft yang cocok digunakan di jalur off road yang basah maupun penuh dengan lumpur. Bagaimana dengan tipe intermediate? Tipe yang satu ini menawarkan kompromi antara tipe hard dan soft. Artinya, intermediate masih oke dipakai di jalur off road kering, namun juga tidak begitu buruk ketika dipakai di jalur off road basah.

Bagi Anda yang mempunyai uang berlebih, mungkin tidak akan menjadi masalah mempunyai stok beberapa tipe ban sekaligus yang bisa digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Tapi buat yang duitnya pas-pasan, pemilihan ban yang tepat ini menjadi begitu penting. Kalau salah beli ban, nanti nggak nyaman, menguras tenaga saat digunakan, dan bisa jadi menguras uang karena pengen beli lagi. Untuk kebutuhan all round, artinya bisa digunakan di jalur kering atau basah, sebaiknya Anda memilih tipe intermediate. Paling tidak ini masih bisa digunakan untuk kondisi jalur yang kering dan keras hingga basah.

Pertimbangan lainnya saat memilih ban off road adalah ukuran ban. Di pasaran saat ini tersedia beberapa ukuran diameter, misalnya untuk velg dengan diameter 16 inch di belakang dan 19 inch di depan atau 18 inch pada roda belakang dan 21 inch pada roda depan. Rasanya agak sulit menemukan ban dengan ukuran diameter selain dua pasang ukuran tadi (16-19 dan 18-21). Sementara itu, untuk lebar ban terdapat ukuran seperti 80/100, 90/100, atau 100/100. Semua ukuran itu umumnya tersedia untuk setiap diameter velg. Mana yang cocok untuk motor Anda? Bagi yang menggunakan velg 18-21 inch, Anda bisa memilih ukuran 90/100-18 untuk roda belakang dan 80/100-21 di roda depan. Ukuran itu termasuk yang paling ideal bagi motor-motor bertenaga sedang yang banyak beredar di Indonesia. Untuk pilihan merek ternama di pasaran, ada Dunlop, Pirelli, Bridgeston, Metzeler, Maxxis, Kenda, dan lain-lain. Harganya juga bervariasi, mulai dari Rp 1,7 juta satu set hingga Rp 3 jutaan satu set juga ada. Sedangkan merk ban yang relatif terjangkau diantaranya IRC, Corsa, Primax dll yang harganya tidak lebih dari Rp 1 juta satu set. Tinggal sesuaikan saja dengan budget yang ada.

sumber: adventuriderz.com

Wednesday, July 1, 2020

Trabas Lereng Arjuno

Arjuno. Kalo denger nama ini di Malang pasti langsung teringat nama gunung yang diambil dari tokoh pewayangan ini. Nah, lereng gunung Arjuno menyimpan banyak keindahan alam dan peninggalan bersejarah berupa candi, prasasti dan petilasan. Spot wisata yang terkenal di Arjuno dari sisi Malang yakni Kebun Teh Wonosari, bukit Buduk Asu, Taman Hutan Rakyat Raden Suryo, Cangar, dll. Asyiknya nih, spot-spot tersebut bisa dijangkau dengan cara off road naik motor trail. Bayangin nih ya, melewati perkebunan teh di daerah Lawang yang rimbun dan berhawa sejuk, lalu menembus hutan pinus menuju Buduk Asu yang menyuguhkan panorama puncak Arjuno. Di sini kita bisa beristirahat sambil ngopi di warung yang ada di puncak bukit ini. Viewnya keren beud! Kalo mau lanjutin perjalanan, kita bisa trabas menuju Gunung Mujur yang jalurnya cukup menantang, didominasi tanah dan batu soo lumayan bikin ngos-ngosan kalo musim hujan. Cocok nih buat kamu-kamu yang tahan banting hehe.. Nah, kalo level ngetrailmu udah lumayan, boleh nih lereng Gunung Arjuno dijadikan pilihan trabas di Malang. Let’s go!

Memilih Motor Trail yang Pas untuk Anda

Penggemar kegiatan Trail Adventure di Indonesia sekarang “dimanjakan” oleh produsen dengan banyaknya pilihan motor trail yang ditawarkan. Mulai dari produk “lokal” hingga motor build up yang harganya selangit. Dibandingkan tahun ’90-an, tentunya kini jauh lebih mudah bagi konsumen untuk memilih motor trail idaman. Untuk saat ini motor trail apapun tersedia di pasaran, tergantung seberapa tebal isi dompet konsumen.

Tapi apa betul isi dompet menjadi pertimbangan utama dalam membeli motor trail? Bisa ya, bisa juga tidak. Karena membeli motor trail itu bukan sekedar pertimbangan isi dompet saja, namun pertimbangan apakah motor tersebut benar-benar “pas” dengan Anda. Semoga artikel ini bisa membantu Anda yang ingin membeli motor trail.
Setidaknya ada 5 pertimbangan dalam membeli motor trail:
1. Isi dompet alias budget yang tersedia
2. Peruntukan motor trail tersebut
3. Skill
4. Ketahanan dan kenyamanan motor (kualitas)
5. Perawatan dan spare parts motor

1. Isi dompet alias budget
Ketersediaan dana tentunya menjadi faktor penentu dalam memilih motor trail yang akan dibeli. Bagi yang dompetnya tebal sih memang ada begitu banyak pilihan motor. Tapi bagi yang anggaran pas-pasan, tentunya pilihannya jadi lebih terbatas. Kalau belum terlalu mendesak untuk membeli motor trail idaman, maka Anda bisa menunda membeli motor trail idaman tersebut sambil menabung sampai uangnya cukup untuk membeli motor itu, sehingga ketika Anda membelinya Anda akan puas karena sesuai dengan keinginan.
Daripada membeli motor “murah” namun kualitas apa adanya, maka bisa jadi Anda akan kecewa ketika mencoba motor tersebut di medan offroad. Motor memang tampang trail, tetapi kok performanya tidak jauh beda dengan motor kebanyakan (baca: motor bukan trail). Apalagi ketika Anda menjual motor trail yang mengecewakan tersebut pasti harganya akan terjun bebas.
Terlepas dari peruntukan motor trail yang akan Anda pakai, untuk kantong Anda yang budgetnya dibawah Rp 30 juta, maka pilihan motor trail yang tersedia di pasaran Indonesia antara lain KLX 150S, Suzuki TS 125 dan Hyosung/Monstrac.
Kalau budget anda dibawah Rp 65 juta, maka pilihannya adalah KLX 250S, Honda CRF 150F, CRF 230F (second), KTM 200 (second), Yamaha WRF 250 (second), Kawasaki KXF 250 (second), dll. Pilihan akan lebih banyak jika budget Anda di atas Rp 70 juta, antara lain KTM 250 EXCF, CRF 250X, Husaberg, Husqvarna TE 250, KTM 200, CRF 230F, WRF 250 dan masih banyak lagi lainnya.

2. Peruntukan motor trail
Sebelum memutuskan untuk membeli, Anda harus tahu motor trail tersebut akan lebih banyak digunakan untuk apa? Maksudnya apakah sekedar untuk touring yang artinya lebih banyak jalan aspal, adventure (aspal dan tanah), kompetisi atau offroad di medan extrim (tight offroad). Karena setiap motor oleh pabrikan telah dirancang untuk tujuan tertentu, meskipun juga ada motor yang multi purpose alias bisa digunakan di segala medan.
Kalau kebanyakan motor trail Anda akan digunakan untuk touring atau light adventure yang tidak terlalu sering dipakai di medan offroad yang ekstrim, maka membeli motor dengan bobot yang “berat’ masih dimungkinkan. Bobot motor trail yang relatif berat itu misalnya KLX 250 dan Hyosung/Monstrac 200. Motor yang berat bobotnya akan mengganggu manuver Anda jika dipakai di medan offroad single track, tight wood, atau penuh tikungan tajam.
Kalau Anda gemar offroad di medan single track atau offroad extrim, maka pilihan terbaik adalah motor dengan bobot yang ringan. Motor kategori ringan ini misalnya TS 125, KTM 200, CRF 150F, dll. Motor bobot berat juga bisa saja dipakai di medan offroad yang extrim, namun tenaga Anda akan lebih banyak terkuras, apalagi kalau jatuh, pasti akan susah payah untuk mendirikan motornya!
Bagi Anda yang suka speed offroad, akselerasi atau power motor yang dahsyat, maka bisa memilih motor-motor spec kompetisi atau murni enduro. Sayangnya untuk saat ini motor-motor kategori ini kebanyakan masih build up, sehingga harganya masih mencekik bagi kebanyakan konsumen. Motor kategori spec mumpuni ini antara lain KTM 200, KTM 250 EXCF, KTM 450 EXCF, Husaberg FE 450, Husqvarna TE 250, CRF 250R/X, WRF 250, KXF 250, RMZ 250, YZF 250, dll. Motor tersebut dijamin dahsyat, tinggal apakah rider mampu mengendalikan motor tersebut atau tidak.

3. Skill
Membeli motor trail itu hendaknya bukan karena gengsi semata. Untuk apa membeli motor bagus yang harganya ratusan juta namun justru kita tidak bisa memakainya secara optimal karena skill mengendarai kita terbatas? Untuk pemula atau yang baru gandrung dengan trail, belilah motor yang tenaganya tidak terlalu menyentak, beli yang karakternya smooth saja. Selain skill mengendarai, yang harus juga dipertimbangkan adalah berat dan tinggi badan. Di medan offroad postur badan pengendara ini menjadi sangat penting. Jika badan tidak terlalu tinggi, maka memakai motor jangkung (yang kebanyakan build up) itu akan menjadi siksaan tersendiri di medan offroad yang ketat/ekstrim.
Namun kabar gembiranya, jika tubuh Anda pendek namun ngotot ingin beli motor spec offroad yang dahsyat macam KTM atau Husaberg, maka kini sudah ada produk yang bisa mengatur ketinggian motor. Jadi kaki bisa menapak tanah dengan baik yang akan membantu Anda lolos dari rintangan di medan offroad.
Jika persoalan ketinggian badan sudah terpecahkan, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana riding skill Anda? Bagaimana kemampuan Anda mengendarai motor trail di medan offroad? Kalau kemampuan Anda masih pas-pasan, maka lebih baik jangan membeli motor trail spec kompetisi/enduro murni. Kecuali Anda memakainya hanya untuk “gaya-gayaan” saja, tidak dipakai di medan offroad yang extrim.
Pendapat sebagian orang yang mengatakan bahwa motor trail dengan cc besar berarti semakin mantap di medan offroad, patut ditinjau ulang. Memang betul motor dengan cc besar seperti 450 cc itu pasti punya power yang lebih dahsyat dibanding yang 250 cc. Namun pertanyaannya adalah, sejauh mana Anda mampu membawa motor tersebut? Dalam diskusi di forum KTM Talk, disebutkan bahwa di Amerika tidak banyak orang yang bisa membawa motor 450cc dengan optimal. Power motor sering berlebih, sementara skill pengendaranya masih “tidak berlebih” alias pas-pasan. Akibatnya yang terjadi bukan kita yang mengendarai motor, namun motor yang mengendarai kita.
Namun bagi Anda yang merasa punya skill mumpuni, motor 450cc adalah motor yang menyenangkan dan luar biasa. Alternatif untuk mengimbangi motor 4T 450cc adalah motor 2T yang 200 atau 250cc. Motor enduro 2T seperti KTM 200/250, Husaberg TE 250 atau Husqvarna WR 250 itu relatif bisa mengimbangi motor 450cc 4T. Kelebihan motor 2T dibanding 4T adalah bobotnya yang lebih ringan.
Jika skill mengendarai motor trail (di medan offroad, bukan di jalanan raya) masih terbatas, lebih baik pakai motor-motor yang spec-nya bukan kompetisi/offroad. Alternatif motor yang bisa dipilih antara lain KLX 150, KLX 250, TS 125, Monstrac 200, dll.

4. Ketahanan dan Kenyamanan Motor (kualitas)
Jika motor trail Anda lebih banyak digunakan untuk offroad, bukan sekedar untuk mejeng di jalanan raya, maka faktor ketahanan dan kenyamanan motor harus dipertimbangkan di urutan atas. Ada banyak motor di jalanan yang tampangnya seperti motor trail, namun begitu dipakai di medan offroad terlihat “mellow”, belum lagi kerusakan sering terjadi. Jangan sampai saat kita offroad di hutan, namun kita hanya repot memperbaiki kerusakan motor yang sebetulnya memang tidak layak untuk offroad.
Pilihlah motor-motor yang keluaran pabrikan ternama semacam Honda, Kawasaki, KTM, Husqvarna, Husaberg, Yamaha dan Suzuki. Paling tidak motor pabrikan ternama ini menjadi “garansi” bahwa produk yang dikeluarkan adalah produk yang berkualitas. Namun bukan berarti haram memakai motor trail keluaran pabrikan tidak ternama. Bila budget Anda terbatas, boleh saja Anda membeli motor tersebut, namun perlu diperhatikan lebih ekstra tentang beberapa komponen yang mungkin perlu diupgrade untuk dipakai di medan offroad.
Jika tinggi Anda tidak sampai 165 cm, lebih baik Anda tidak memakai motor jangkung spec kompetisi atau enduro 250cc atau lebih. Karena postur tubuh yang tidak terlalu tinggi akan membuat Anda kesulitan melintasi medan offroad yang extrim apalagi dalam kondisi jalur yang basah. Lebih baik Anda memakai motor yang relatif tidak terlalu tinggi seperti KLX 150, CRF 150F dan TS 125.
Sebaliknya jika tinggi Anda lebih dari 170 cm, lebih baik Anda tidak memakai motor pendek (ban 16/19) seperti KLX 150. Karena posisi mengendarai membuat jadi lebih cepat capek, karena kaki terlalu menekuk tajam. Apalagi jika bobot tubuh Anda mencapai lebih dari 80 kg, akan terlihat tidak cocok jika naik motor kecil.
Untuk yang mempunyai tinggi tubuh 170 cm keatas boleh bernafas lega, karena bisa lebih punya “kesempatan” untuk memakai motor-motor spec kompetisi 250 cc ke atas. Maklum motor seperti ini rata-rata memang terbilang jangkung untuk ukuran orang Indonesia.
Memakai motor tipe cross atau di Indonesia sering disebut motor SE untuk offroad juga masih dimungkinkan dengan catatan skill Anda mumpuni untuk mengendalikan kuda terbang itu. Kelemahan motor SE ini adalah suspensi lebih keras dibandingkan motor enduro dan biasanya untuk motor SE (terutama sebelum tahun 2008) itu untuk menghidupkannya pakai kick starter. Beruntung sekarang ada motor SE seperti KTM 350 SXF yang sudah dilengkapi dengan electric starter. Jadi tinggal pencet tombol, motor sudah greng dan siap diajak ‘terbang’.
Motor tipe SE juga tidak dilengkapi dengan lampu, sehingga tidak bisa dipakai di malam hari. Namun sekarang juga ada produk-produk yang bisa membuat motor SE dilengkapi dengan lampu yang terang benderang.
Motor trail keluaran pabrikan ternama biasanya punya kualitas yang bagus. Memang harga lebih mahal, namun dibandingkan dengan daya tahan dan kenyamanan yang ditawarkan, maka harga mahal itu menjadi relatif tidak terlalu berarti.

5. Perawatan dan spare parts motor
Jika Anda adalah orang yang tidak terlalu mengerti tentang mesin motor trail, maka ada baiknya memilih motor yang rendah perawatan. Beberapa motor yang perawatannya relatif murah dan mudah itu misalnya TS 125 dan KLX 150. Motor build up yang juga perawatannya murah adalah CRF 150F, CRF 230F dan Yamaha TTR 230. Perawatannya hanya cukup dengan membersihkan filter udara dan rutin mengganti oli mesin.
Motor spec kompetisi, SE atau enduro build up tentunya perawatannya juga lebih mahal. Apalagi untuk motor 4T yang harus selalu rutin mengecek kerenggangan klep. Belum lagi penggantian oli mesin harus rutin dan lebih sering. Seringkali oli mesin yang dipakai pun menuntut oli dengan spec tinggi yang harganya di atas Rp 100.000 per liternya. Itupun membeli olinya juga tidak terlalu mudah.
Motor enduro yang 2T perawatannya jauh lebih murah dan mudah, dibandingkan dengan yang tipe 4T. Cukup dengan rutin membersihkan filter udara dan mengecek busi. Kelemahannya adalah motor 2T bensinnya harus dicampur dengan oli. Hal ini yang sering bikin pengendara jadi ogah memakai motor 2T. Jika Anda malas pergi ke bengkel untuk servis rutin, maka trail 2T adalah pilihan jitu. Apalagi untuk motor trail 2T generasi terbaru semacam Husaberg TE 250 dan KTM 200 itu sudah dirancang untuk irit penggunaan oli samping. Konsumsi BBM-nya pun terbilang irit. Satu lagi kelebihan motor trail 2T adalah bobot motornya lebih ringan.
Di jaman serba internet sekarang ini, sepertinya soal spare parts motor tidak menjadi halangan berarti untuk saat ini. Semuanya bisa dibeli atau paling tidak bisa diorder. Spare parts motor Eropa seperti KTM, Husaberg dan Husqvarna, kebanyakan harganya lebih mahal dibandingkan motor Jepang. Kelebihan motor Jepang adalah beberapa spare part itu bisa memakai spare parts motor harian yang sudah beredar di jalanan Indonesia. Misalnya beberapa komponen Honda CRF 230F atau CR 85 itu sama dengan motor Tiger atau Supra X, sehingga harganya menjadi lebih murah.

Membeli motor yang di Indonesia sudah ada dealer-nya memang akan lebih aman dan lebih murah harganya. Beberapa dealer motor trail yang sudah ada di Indonesia adalah untuk motor KTM (Husaberg), Husqvarna dan Kawasaki. Untuk motor lainnya masih dimasukkan oleh importer umum yang biasanya harganya lebih tinggi dibanding ATPM atau distributor resmi khusus satu merk.
Selanjutnya terserah Anda, motor trail apa yang akan Anda beli. Konsumen adalah raja. Jangan tergoda oleh iklan dan gengsi semata, pertimbangkan dengan matang sebelum Anda memutuskan untuk membeli motor trail idaman. Jangan sampai Anda menyesal di kemudian hari. Selamat mengendarai motor trail idaman Anda!